Senin, 21 November 2016, kami (Mahasiswa Teknik Sipil ITB) melakukan kunjungan bertajuk kuliah lapangan ke PT Wika Beton. Di sana kami mendapatkan berbagai pencerahan serta banyak ilmu tambahan yang bermanfaat dan hanya dapat diraih melalui terjun ke lapangan langsung.
Saat pertama datang,
kami mendapat sambutan dari Staf Pengurus Harian PT. Wika Beton di Karawang.
Sambutan diberikan dengan hangat, dan setelah itu mereka menjelaskan peraturan kunjungan
untuk tamu serta K3 secara garis besar. Di antaranya adalah kita diwajibkan
untuk menggunakan alat-alat keselamatan seperti helm proyek, lalu kami juga
diwajibkan untuk berjalan di area garis kuning selama berada di proyek. Lalu
kami juga diberi himbauan atau larangan seperti dilarang untuk mengabadikan
gambar (memotret) saat proses pembuatan (hanya diperbolehkan memotret produk
jadi), lalu dilarang merokok selama berada di site plant, dan dilarang bertanya
langsung kepada operator karena dapat memang bukan kewenangan mereka untuk
menjawab serta dapat mengganggu kinerja mereka. Kami juga diberi instruksi jika
mendengar alarm atau sirine berbunyi, itu berarti terjadi keadaan darurat (seperti
kebakaran, bencana alam, dan lain-lain) sehingga kita diwajibkan untuk berjalan
secara tenang tapi cepat menuju area-area evakuasi yang sudah ditentukan. Di
penghujung sesi sambutan dan penjelasan peraturan tersebut, mereka menekankan
sekali lagi bahwa peraturan yang sudah dijelaskan berlaku di semua Pabrik Wika,
baik PT. Wika Beton maupun PT. Wika Kobe.
Selain menjelaskan
mengenai peraturan-peraturan yang berlaku, mereka juga memaparkan secara
singkat tentang profil PT. Wika Beton. Di antaranya mereka memiliki beberapa
pabrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pabrik yang berada di
Karawang adalah pabrik ke sembilan yang merupakan pabrik terbesar dengan luas
pabrik mencapai 10.4 ha dan kapasitas produksi mencapai 240.000 ton per tahun.
Pabrik tersebut memiliki empat (4) plant produksi, dua (2) batching plant dan
workshop tulangan. Plant 1 dengan delapan cetakan sedang memproduksi box girder
yang akan digunakan untuk proyek MRT di Jakarta. Plant 2 sedang memproduksi box
girder untuk Flyover Semanggi dan juga MRT. Plant 3 merupakan produksi standar
Wika Beton, retaining wall, tiang pancang, kotak pondasi, dan jembatan pre
tension-post tension. Plant 4 adalah tiang pancang bulat berdiameter 30-60 cm
dengan panjang maksimum 20 meter (produk yang sudah dikerjakan mirip tunnel MRT
hanya saja berdiameter 4 meter yang digunakan untuk Proyek Kali Ciliwung di
Jakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar